Elemen yang paling dikedepankan dari pengendalian internal adalah Lingkungan Pengendalian. Diantara elemen yang lain, lingkungan pengendalian memiliki unsur soft control yang terluas. Integritas dan etika adalah boleh jadi menjadi penentu efektivitas keseluruhan sistem pengendalian, dan itu adalah gambaran sifat yang melekat pada seseorang. Oleh karena itu definisi pengendalian kalau hanya dinyatakan dengan satu frasa akan berbunyi sebagai: “proses yang dilakukan orang”.
Menanamkan integritas dan etika untuk perkuatan lingkungan pengendalian, boleh jadi merupakan unsur terpenting dan juga tersulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi begitu terwujud, dibutuhkan semakin sedikit usaha untuk mewujudkan elemen pengendalian yang berikutnya, yaitu berturut-turut: asesmen risiko, aktivitas pengendalian, pemantauan, dan sistem informasi dan komunikasi. Elemen pengendalian yang terintegrasi, menyederhanakan dan megurangi hard control yang umumnya berupa alat dan prosedur yang mahal. Memiliki pengendalian internal yang kuat, dapat dimulai dengan kepemilikan sumber daya manusia yang berintegritas dan beretika.
Betapa senangnya memiliki sistem pengendalian yang lebih bertumpu pada orang daripada pada alat. Karena pengendalian demikian akan lebih ramah dan manusiawi. Meskipun susah untuk ditumbuhkan, karakter baik yang melekat pada orang, sekali tumbuh dengan benar akan menjadi budaya. Proses ini sesederhana menjelaskan mereka-mereka yang tidak lagi melempar tissue dan sampah keluar dari mobil, yang selalu mencari zebra cross untuk menyeberang, atau yang bahkan tidak pernah menyentuh klakson waktu mengemudikan mobil.
Sudahkah ramah dan berdaya tahan peran & fungsi pengendalian internal di organisasi Anda?